Senin, 14 Maret 2016

Penjualan Lahan Industri Melonjak Pesat Hingga Saat Ini



penjualan lahan industri di kawasan cikande untuk kegiatan manufaktur perkantoran dan jasa di jabodetabek meroket hingga 350% dibandingkan dengan penjualan tahun lalu yang menjadi 110Ha.
Lonjakan itu mendorong pelemahan dampak krisis dunia yang menguatkan fundamental ekonomi dan ekspor nasional.
Data Cushman Wakeield Indonesia (CWI) mencatat sejumlah perusahaan dikawasan industri dengan meningkatkan ekspansi pengekuan sisi lahan guna pendirian bangunan dan fasilitas baru.
Dikarawang jawa barat penjualan lahan di kawasan industri surya cipta pada kuartal III mencapai 293.000 M2 setara dengan 29,3 Ha.

Dibekasi sejumlah kawasan industri melakukan penjualan yang agresif, realisasi penjualan lahan di bekasi, fajar insdutrial estate mencapai 216.800m2 atau 21,68Ha. Sedangkan di Lippo cikarang Industrial Estate mencapai 209.000m2 atau 20,9Ha.
Kuartal II tahun 2010 permintaan lahan banyak dari investor asing, dengan kuartal II penjualan lahan industri pada kuartal III diikuti dengan peningkatan luas lahan per transaksi dari sekitar 3Ha menjadi 4Ha.
Dengan penambahan itu pasokan kumulatif lahan industri  di jabodetabek hingga saat ini meningkat 6% dari 8.136,79 Ha menjadi 8.625Ha.
Kenaikan harga tetap meningkat dengan didukung nya sentiment pasar yang positif, pasar tanah industri akan tetap menguat sepanjang tahun ini, namun dengan kondisi pasokan baru yang belum siap dibangun serta penciutan lahan berkualitas baik, harga jual lahan industri diperkirakan meningkat sangat tinggi.

Kondisi ini didasarkan pada realisasi tranksaksi lahan industri pada kuartal III dimana harga penawaran terus meningkat, bersamaan dengan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, harga jual dalam rupiah meningkat 6,9% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan menjadi Rp 710.000 per m2.
Harga jual Rata-rata dalam dolar AS naik 8,4% dari US$73,43 per m2 menjadi USS79,6per m2, dan menurut catatan CWI harga tanah industri dikawasan jabodetabek pada kuartal III rata-rata berkisar Rp710.000 per m2 dengan penigkatan berkisar 5% dibandingkan dengan harga pada kuartal sebelumnya dan tingkat penyerapan lahan kawasan industri mencapai 69,7%.
Dan Ratusan perusahaan Asingpun sudah mulai Investasi dengan modal yang besar untuk kawasan modern cikande, dikecamatan kibin, para Investor direalisasikan ketika pembangunan proyek interchange.

Menurut Direktur Modern Cikande Toni Hadiwaluyo, jumlah perusahaan yang beroperasi dikawasan cikande saat ini berkisar 90 perusahaan dengan luas lahan Hingga 1.000 Hektare dan baru terpakai 600 hektare.
60 perusahaan dari 150 perusahaan banyak yang mengalami gagal nyaa operasi dalam proses pembangunan dikarenakan krisis nya keuangan, akan tetapi yang 60 perusahaan ini sedang bersiap siap untuk beroperasi kembali, bahkan investor dari luar sudah mulai Invest Namun masih menunggu realisasi Interchange.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar