Rabu, 30 Maret 2016

Gambaran Umum Investasi Asing di Indonesia pada Tahun 2016

Peti Cikande

Indonesia dalam pemerintahan Jokowi menggalakan  dan mempermudah proses investasi di Indonesia pada Februari 2016 lalu, dikutip dari Detik.com, Presiden Jokowi menyampaikan keynote speech di dalam acara US-ASEAN Business Council (US-ABC) yang menjadi bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Amerika Serikat (AS).       

Pada kesempatan itu Jokowi sempat menjelaskan, bahwa kini berinvestasi di Indonesia sudah lebih mudah. Sudah hampir tidak ada lagi izin yang panjang dan birokrasi yang berbelit-belit. Di antaranya adalah penyederhanaan serta pembenahan perizinan, peraturan yang tumpang tindih, termasuk deregulasi Daftar Negatif Investasi (DNI). Dalam pidatonya Jokowi menjelaskannya, "Saat ini, kita harus memberlakukan kebijakan yang sama di emerging markets, yakni membebaskan bisnis dan industri dari undang-undang dan peraturan yang berlebihan.”
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh A.T Kerney dan Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), United Nations Conference on Trade Development (UNCTAD). Indonesia berada di urutan ke empat. 5 besar negara yang termasuk dalam daftar adalah sebagai berikut:
  1. China
  2. Amerika Serikat
  3. India
  4. Indonesia
  5. Brasil
  6. Jerman
  7. Mexico
  8. Thailand
  9. Inggris Jepang
Dikutip dari koran sindo.com, 3 Tahun Terakhir Salah satu indikator untuk mengukur kemudahan berinvestasi di suatu negara adalah kemudahan berbisnis. Terkait hal ini Bank Dunia (World Bank) mengeluarkan laporan bertajuk Doing Business 2016. Indonesia hanya mampu merangsek ke posisi 109 dari sebelumnya di peringkat ke-114 pada 2015.
Data-data terkait yang membuat Investasi Asing di Indonesia menjadi yang tertinggi di ASEAN di tahun 2015:
  1. Menurut laporan World Investment Report 2015 UNCTAD, Indonesia mengalami kenaikan penanaman modal asing sebesar 20% ke angka USD22,6 miliar dari USD18,8 miliar dibanding tahun sebelumnya.
  2. Pertumbuhan investasi asing di Indonesia ini merupakan tertinggi kedua di Asia Timur, sedangkan dari sisi nilai PMA merupakan terbesar keempat.
  3. Di Asia Tenggara, pertumbuhan PMA Indonesia sebesar 20% dan tertinggi di antara negara lainnya.
  4. Pertumbuhan PMA Singapura hanya mencapai 4,2% meskipun jumlah PMA-nya sebesar USD67,5 miliar, atau tiga kali lipat lebih besar dari Indonesia.
  5. Thailand mengalami penurunan pertumbuhan investasi sebesar 10,3%.
  6. Vietnam hanya berhasil membukukan investasi asing senilai 3% akibat kebijakan peningkatan upah minimum.
Saat ini yang mejadi sorotan juga adalah pengarahan pembangunan infrastruktur peridustrian kepada Kawasan Industri. Investasi yang ada di Indonesia diyakini oleh pemerintah Republik Indonesia harus dilengkapi oleh infrastruktur dan prasarana yang mumpuni agar kegiatan ekonomi dan industri bisa berjalan dengan lancar. Kawasan Industri Modern Cikande merupakan salah satu Kawasan Industri yang masuk dalam daftar Kawasan Industri yang menjadi rekomendasi Kementrian Perindustrian Republik Indonesia selain Kawasan Industri lainnya seperti Kawasan Industri Pulo Gadung dan Kawasan Industri Jababeka Bekasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar