Kamis, 14 April 2016

Industri yang Menjadi Fokus Pemerintah di Tahun 2015 - 2016


Mengacu  pada arah  kebijakan Recana Panjang Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015  –  2019 maka arah kebijakan dan strategi pembangunan industri nasional dirumuskan menjadi berbagai hal yang dilakukan secara mendetai salah satunya adalah memilih jenis industri yang menjadi prioritas pemerintah. Hal ini menjadi penting pemerintah agar percepatan dan dampak yang diberikan lebih terarah dan memberikan dampak secara menyeluruh.

Berdasarkan (Rencana Strategis ) RENSTRA Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, dengan  memperhatikan  Klasifikasi  Baku  Lapangan  Usaha  Indonesia  (KBLI)  tahun  2009  ditentukan  10   industri  prioritas  yang  akan  dikembangkan  tahun  2015  -  2019.  Kesepuluh  industri  prioritas  tersebut  dikelompokkan  kedalam  6  (enam)  industri  andalan,  1 (satu) industri pendukung, dan 3 (tiga) industri hulu dengan rincian sebagai berikut:
  1. Industri Pangan;
  2. Industri Farmasi, Kosmetik dan Alat Kesehatan;
  3. Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka;
  4. Industri Alat Transportasi;
  5. Industri Elektronika dan Telematika (ICT);
  6. Industri Pembangkit Energi;
  7. Industri Barang Modal, Komponen, dan Bahan Penolong;
  8. Industri Hulu Agro;
  9. Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam; dan
  10. Industri Kimia Dasar (Hulu dan Antara).
Dari kelompok industri yang ada dirumuskan terdapat beberapa rencana aksi yang melingkupi berbagai sisi mulai dari infrastruktur hingga Sumber Daya Manusia, mulai dari skala daerah hingga skala nasional. Hal ini dilakukan oleh pemerintah sehingga pembangunan yang ada bisa berjalan secara terarah dan sesuai dengan target yang ingin dicapai oleh pemerintah. Salah satu program yang dilakukan pada industri ini adalah memfasilitasi industri terkait dengan berbagai hal selain permodalan tetapi juga hal-hal yang menyangkut peningkatan kualitas SDM seperti mentoring dan hal lainnya seperti pengembangan teknologi industri terkait.

Untuk memperkuat perindustrian yang ada tentu saja perlu dilakukan pembangunan sarana dan prasarana industri.  Pembangunana prasaran ada sarana industri mencakupi stadardisasi industri, infrastruktur industri (kawasan industri) dan sistem informasi industri. Salah satu contoh pembangunan infrastrutktur industri yang nyata adalah pembangunan pintu tol Cikande yang membuka akses langsung ke arah Kawasan Industri Modern Cikande. Dengan adanya jalan tol ini diharapkan menjadi salah satu faktor yang memberikan kemudahan untuk berbagai pihak yang memiliki kepentingan di Kawasan Industri Modern Cikande.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar